Di tempat ziarah Paroki St. Ignatius Danan - Giriwoyo

Di pusat kegiatan kelompok, Paraki St. Ignatius - Cimahi, Bandung

 
 


Tempat Doa Hati Ibu Yang Bahagia
Paroki St. Ignatius - Cimahi, Bandung

Dalam tahun 1996, Ibu Maria telah menunjuk sebuah tempat ziarah di Keuskupan Agung Semarang, tepatnya di Paroki St.Ignatius – Danan, Giriwoyo, kabupaten Wonogiri.
Tempat itu bernama “Sendang Ratu Kenya” yang berarti  Sendang Ratu yang Perawan. Oleh Ibu Maria, Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu yang Bahagia, bekerja sama dengan para imam di tempat itu, diminta memugar dan memperindah tempat itu, karena tempat itu dipilih oleh Ibu Maria untuk menjadi TANDA KASIH dan TANDA KEHADIRAN Ibu Maria di Indonesia.

Pekerjaan pemugaran dan pembangunan kelengkapan tempat ziarah, berupa kapel, Jalan Salib dan sumber air, selesai dikerjakan dan diresmikan pada tanggal 16 Mei 1999. Tempat itu kemudian diserahkan pada Uskup Agung Semarang sesuai pesan Ibu Maria. Ibu Maria memberi nama yang baru bagi tempat ziarah ini : Tempat Doa Hati Ibu yang Bahagia.
“Inilah tempat anak-anakKu, tanda kasihku. Aku datang, memberikan ini kepadamu di negaramu ini. Di sinilah anak-anakku akan bersatu. Di sinilah anak-anakku akan kukumpulkan, akan kubawa, akan kumintakan kepada Allah pengampunan, pengampunan bagi anak-anakku” (7 Januari 1999)

            Untuk Keuskupan Agung Jakarta, Ibu Maria menunjuk Paroki Kranji sebagai tempat ziarah. (22 Februari 1996)

Tempat Doa di Keuskupan Bandung, di pusat kegiatan Kelompok :

Sesudah penampakan pertama di Sendangsono pada tanggal 24 Maret 1995, Ibu Maria memenuhi janjinya kepada Agnes Sawarno dengan penampakan-penampakan lainnya dan dengan kehadirannya dalam doa Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu yang Bahagia, dimana ia menyampaikan pesan-pesannya, di pusat kegiatan kelompok ini, di Jalan Kebon Rumput I No.E-69, Cimahi, Bandung.

Walaupun Kelompok ini bersama Ibu Maria telah melakukan pelayanan-pelayanan ke banyak tempat di pelosok tanah air kita, pusat kegiatan tetaplah di Jl.Kebon Rumput I No.E-69. Pusat kegiatan inilah oleh Ibu Maria diminta untuk dijadikan tempat doa bagi anak-anaknya dengan catatan, tidak menjadi tempat ziarah, tetapi hanyalah tempat doa.

Permintaan ini telah disampaikan Ibu Maria sejak tahun 1995 dan diulanginya lagi dengan penekanan khusus, pada tanggal 24 Maret 2006, sebelas tahun setelah penampakannya yang pertama. Tempat ini akan menjadi tempat pertemuan dan tempat berkumpul anak-anaknya pada saat puncak pemurnian dunia dalam tiga hari kegelapan. Berikut ini petikan beberapa pesan Ibu Maria berkaitan dengan permintaan ini :

“Di sinilah (Kebon Rumput I E-69) kamu nanti akan berkumpul bersama aku apabila waktunya tiba. Semua anak-ku berkumpul dalam kelompok-kelompok itu dan berdoa dan pasrah kepada Allah. Ini yang aku mintakan daripadamu”. (16 Jan1996)

“Kamu percaya bahwa aku sudah datang disini, di rumah ini? Terberkatilah rumah ini. Jadikanlah tempat kamu berdoa dan berkumpul di sini. Lakukanlah, anakku.  Aku berkenan hadir di sini. Apabila kamu berkumpul bersama, aku akan hadir dengan cara-ku, aku akan menyentuhnya bahwa engkau sadar bahwa aku hadir bersamamu di sini. Anak-anakku yang ada di sini, tempat ini akan kujadikan tempat untuk berdoa. Kuberkati tempat ini, kuberkati kelompokmu ini.

Hai anak-anakku, aku berterima kasih kamu sadar, sadar untuk menyelamatkan jiwamu. Ini semua bukan karena aku, tapi karena kamu harus selamat, kamu harus selamat!  Apabila hari itu terjadi kau akan bersama aku memuja Allah, memuja Allah yang telah menyelamatkanmu. Percayalah, ini janji-ku kepada kamu semua yang ada di sini”. (21jan1996)

“Aku mengerti engkau membuat tempat untuk berdoa seperti ini. Aku mengucapkan terima kasih untuk kamu semua anak-anakku. Begitu bahagianya hatiku, engkau mengerti untuk menerima kedatangan anak-anakku di sini untuk bersama berdoa dengan kamu semua yang ada di sini. Buatlah tempat ini untuk tempat berdoa. Aku memohon kepada Allah, tempat ini terberkati untuk kamu berdoa di sini”. (29 November 1996)

“Anak-anakku,  aku juga mengucapkan terima kasih kepada kamu yang telah memberikan indah tempat ini, yang telah aku sediakan untuk kamu semuanya. Jagalah tempat ini dengan baik karena tempat ini bukanlah sebuah rumah, tapi rumah ini kuambil untuk tempat kamu berdoa.
Anak-anakku, ini adalah milik kamu bersama, bukan lagi milik Agnes. Dan rumah ini kujadikan tempat kamu berdoa bersama aku, Ibumu Maria. Anak-anakku, jagalah tempat ini dengan baik karena di tempat ini akan banyak anak-anakku yang akan datang ke sini. Kalau kamu tidak siap, mempersiapkan tempat ini, nanti engkau tidak mengerti karena akan banyak anak-anak yang terpanggil untuk bersatu dalam kelompok ini, karena kuasa Allah sedang bekerja di negaramu ini agar anak-anakku dapat kembali dan mengerti akan apa yang telah dijanjikan Allahmu melalui Firman-NYA. Itulah, abadi. Sampai saat ini Tuhan telah memberikan kepada kamu, janji-NYA telah ditepati melalui Firman-NYA. (“Aku menyertaimu senantiasa, sampai kepada akhir zaman”, Matius 28:30) Aku mengatakan sekali lagi: Tempat ini kuberikan kepadamu. Semuanya itu jagalah dengan baik untuk tempat doa bagi putera-puteriku, karena tidak lama lagi akan banyak dan banyak. Kalau engkau tidak mempersiapkan tempat ini dari sekarang, engkau akan mendapat kesulitan”. (23 Agustus 1998)

Karena waktu yang semakin mendesak, pada tanggal 24 Maret 2006, Ibu Maria kembali mengingatkan untuk menyiapkan tempat doa di pusat kegiatan Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu yang Bahagia, di Jl.Kebon Rumput I No.E-69, Cimahi, Bandung :

“Dan Aku minta kepadamu Isak Doera dan juga kepada kamu anak-anakku yang ada di sini, berikanlah tempat doa di tempat ini. Aku telah memberikan “Tempat Doa Hati Ibu yang bahagia” jauh dari padamu (Di Danan-Giriwoyo, Wonogiri). Tapi di tempat ini buatlah itu tanda kasih dan cintaku, (bagi) siapa saja yang akan datang di tempat ini. Karena tempat ini Allah telah memberkatinya untuk anak-anakku”. (24 Maret 2006)
“Itulah yang aku mintakan kepadamu karena apabila hari pemurnian itu tiba, juga anak-anakku berkumpul di tempat ini”.
Baik, itu tanda kasihku kuberikan di tempat ini. Ini tempat doa dan kamu melakukan, bangun tempat tanda kasihku di belakang tempat doa ini.
“Siapa pun yang datang, biarkan datang.  Rumah ini bukan lagi milik Agnes. Tidak! Rumah ini terberkati bagi setiap anak-anakku yang datang di tempat ini. Ini perkataanku untuk melanjutkan dari mana Aku akan mulai, di sana Aku telah memberikan, di sini juga Aku memberikan untuk anak-anakku, bagi semuanya”.
“Aku tidak meninggalkan anak-anakku, di sekitar ini yang dekat bersama Agnes, Aku juga memberikan tanda kasihku di tempat ini.(24 Maret 2006)

            ”Inilah tempat doa, di mana aku hadir di tempat ini. Aku sudah hadir. Sebenarnya tempat ini dimana aku datang, tempat itu akan menjadi berkat bagi anak-anakku. Dimana aku datang, tempat itu akan menjadi berkat karena Allah sendiri mengantarkan aku dengan berkat-NYA.
Aku sudah datang di tempat ini anakku, dan aku juga sudah menampakkan diri di tempat ini anakku.
( Catatan : Beberapa saat penampakan Ibu Maria Di Kebon Rumput I No.E-69: 3 April 1995, 10 April 1995, 11 Februari 1996, Mei 1998 )
Ini juga kuberikan, tempat doa ini untuk anak-anakku. Tidak ada satu pun yang bisa mengambil bagian-bagian tempat ini karena di tempat ini tidak akan terjadi apa-apa. Apabila terjadi kegoncangan di negaramu, tempat ini tetap utuh untuk anak-anakku”. (24 Maret 2006)

“Ini untuk anak-anakku, supaya nanti pemurnian semuanya bahagia. Ada tempat singgahan, tempat pertemuan. Tempat inilah, juga di sana ( Tempat Doa hati Ibu yang Bahagia, Danan, Giriwoyo) kuberikan, tempat itu juga untuk pertemuan. Nanti juga engkau sampai di sana bertemu dengan anak-anakku. Jangan pikirkan, pasti itu akan terjadi, semua akan terjadi. Jangan pakai ini (menepuk dahi) tapi pakai hatimu supaya apa yang kukatakan ini renungkan kembali. Renungkan terus menerus bekal dalam perjalananmu ini”.  (24 Maret 2006)

TEMPAT DOA HATI IBU YANG BAHAGIA DI CIMAHI ini juga telah mendapatkan tanda-tanda dan peristiwa-peristiwa khusus sebagai anugerah dari surga selain penampakan dan kehadiran Ibu Maria, adalah antara lain: pesona matahari (berulang-ulang sejak 2 April 1995), peristiwa gelap total, kabut, udara menyesakkan, dingin dan sunyi mencekam, sebagai ‘contoh’ apa yang akan terjadi pada saat puncak pemurnian dunia yaitu tiga hari kegelapan (9 Juni 1995) dan peristiwa Ibu Agnes memanggul salib Yesus (18 November 2005).

Janji Penampakan Maria

Dalam kesempatan Perayaan Ekaristi Jumat Pertama dan doa Kerinduan tanggal 5 Mei 2006, Ibu Maria memberikan janjinya yang indah untuk kembali hadir, menampakkan diri di tempat doa ini :
 “Dan aku berjanji aku akan bertemu dengan Agnes. Ada sesuatu yang aku harus sampaikan kepadanya. Ini janjiku kepada Agnes. Engkau saksiku, semua mendengarkan aku apa yang kukatakan ini. Aku akan bertemu dengan dia karena saat terakhir cukup berat baginya. Maka aku harus menemuinya sendiri, berbicara sendiri kepadanya. Itulah janjiku!”
(5 Mei 2006)

Ibu Maria memberikan petunjuk-petunjuk bagaimana harus menyelesaikan pembangunan Tempat Doa ini :

“Apa yang aku mintakan dari kamu, untuk memberikan sedikit tempat ini menjadi suatu tempat doa yang sungguh-sungguh bisa dinikmati secara rohani. Jangan takut! Tempat ini tidak akan..., siapa pun tidak akan (ada, red) yang bisa menganggu tempat ini. Sungguh, aku mengatakan kepadamu.
Tetapi jagalah tempat ini dengan baik supaya tempat ini lebih tenang. Terlebih dahulu, tenangkanlah hatimu, supaya tempat ini menjadi tenang buat anak-anakku. Kalau hatimu tidak tenang tapi kamu mau bekerja, itu akhirnya... siapa pun yang datang di sini, dia tidak akan mendapat ketenangan. Karena kebersamaanmu itulah, itu akan menjadi kekuatan bagi kamu semuanya yang datang ke tempat ini”. (5 Mei 2006)

“Aku minta kepada kamu semuanya, bekerjalah dengan hatimu. Semua terjadi dengan sangat rohani supaya nanti tempat ini akan menjadi ketenangan, kedamaian bagi anak-anakku semuanya. Itulah harapanku untuk mengumpulkan kamu seperti ini di tempat ini. Karena aku-lah yang memulainya datang ke tempat ini. Sungguh, semua, surga yang memulainya. Manusia membuka hati dan menerimanya dengan tulus. Semua dari surga. Tanpa surga memulai, kamu tidak akan sanggup memulainya karena engkau tidak mengerti apa yang harus kamu lakukan, yang sebenarnya, yang dikehendaki surga”. (5 Mei 2006)

 

     
© Kelompok Pelayanan Kasih dari Ibu Yang Bahagia | Entries (RSS) | Sitemap | develop by evolutionteams.com